Seorang guru di negara maju pernah berkata : "kami tidak terlalu khawatir anak-anak sekolah dasar kamitidak pandai matematika". kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri."
seseorang bertanya "kenapa begitu?"
jawabnya :
- karena kita hanya perlu melatih anak 3 bulan saja secara intensif untuk bisa matematika, sementara kita perlu melatik anak hingga kurang lebih 12 tahun untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran di balik proses mengantri.
- karena tidak semua anak kelak menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KURANG, KALI dan BAGI. sebagian anak yang lain akan menjadi penari, atlet, musisi, pelukis, artis, dan yang lainnya.
- karena semua murid sekolah pasti lebih membutuhkan pelajaran etika moral dan ilmu berbagi dengan orang lain saat dewasa nanti.
"apakah pelajaran penting di balik budaya mengantri?"
"oh... banyak sekali"
- anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan dan datang lebih awal serta persiapan juga lebih awal.
- anak belajar besabar menunggu gilirannya jika ia mendapat antrian di tengah atau dibelakang.
- anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal daripada dirinya.
- anak belajara disiplin, setara, tidak menyerobot hak orang lain.
- anak belajar kreatif untuk memikirkan kegitan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri. (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri)
- anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan berkomunikasi dengan orang lain di antrian.
- anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya.
- anak belajar hukum sebab akibat bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensi untuk mengatri di antrian belakang.
- anak belajar disiplin, teratur dan menghargai orang lain
- anak belajar memiliki rasa malu, jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.
faktanya di Indonesia :
banyak orang tua justru mengajari anaknya dalam masalah mengantri dan menunggu giliran, sebagai berikut :
- ada orang tua yang memaksa anaknya untuk "menyusup" ke antrian depan dan mengambil hak anak lain yang lebih dulu mengantri dengan rapi. dan berkata "sudah cuek saja, pura-pura tidak tau aja"
- ada orang tuanya yang memarahi anaknya dan berkata "dasar penakut", karena anaknya tidak mau dipaksa menyerobot antrian.
- ada orang tua yang memakai taktik atau alasan agar dia atau anaknya diberi jatah antrian terdepan, dengan alasan anaknya masih kecil, capek, rumahnya jauh, orang tak mampu, dan sebagainya
- ada orangtua yang marah-marah karena dia atau anaknya ditegur gara-gara menyerobot antrian orang lain, lalu ngajak berkelahi si penegur.
oleh karena itu, mari kita sama-sama mengajari anak-anak kita, kerabat dan saudara untuk belejar etika sosial, khususnya disiplin ANTRI
0 Comments