Ajari Budaya Mengantri kepada Anak-Anak Kita Sejak Dini



Seorang guru di negara maju pernah berkata : "kami tidak terlalu khawatir anak-anak sekolah dasar kamitidak pandai matematika". kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri."

seseorang bertanya "kenapa begitu?"

jawabnya :


  1. karena kita hanya perlu melatih anak 3 bulan saja secara intensif untuk bisa matematika, sementara kita perlu melatik anak hingga kurang lebih 12 tahun untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran di balik proses mengantri.
  2. karena tidak semua anak kelak menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KURANG, KALI dan BAGI. sebagian anak yang lain akan menjadi penari, atlet, musisi, pelukis, artis, dan yang lainnya.
  3. karena semua murid sekolah pasti lebih membutuhkan pelajaran etika moral dan ilmu berbagi dengan orang lain saat dewasa nanti.


"apakah pelajaran penting di balik budaya mengantri?"

"oh... banyak sekali"


  1. anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan dan datang lebih awal serta persiapan juga lebih awal.
  2. anak belajar besabar menunggu gilirannya jika ia mendapat antrian di tengah atau dibelakang.
  3. anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal daripada dirinya.
  4. anak belajara disiplin, setara, tidak menyerobot hak orang lain.
  5. anak belajar kreatif untuk memikirkan kegitan apa yang bisa dilakukan untuk   mengatasi kebosanan saat mengantri. (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri)
  6. anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan berkomunikasi dengan orang lain di antrian.
  7. anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya.
  8. anak belajar hukum sebab akibat bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensi untuk mengatri di antrian belakang.
  9. anak belajar disiplin, teratur dan menghargai orang lain
  10. anak belajar memiliki rasa malu, jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.


faktanya di Indonesia :

banyak orang tua justru mengajari anaknya dalam masalah mengantri dan menunggu giliran, sebagai berikut :


  1. ada orang tua yang memaksa anaknya untuk "menyusup" ke antrian depan dan mengambil hak anak lain yang lebih dulu mengantri dengan rapi. dan berkata "sudah cuek saja, pura-pura tidak tau aja"
  2. ada orang tuanya yang memarahi anaknya dan berkata "dasar penakut", karena anaknya tidak mau dipaksa menyerobot antrian.
  3. ada orang tua yang memakai taktik atau alasan agar dia atau anaknya diberi jatah antrian terdepan, dengan alasan anaknya masih kecil, capek, rumahnya jauh, orang tak mampu, dan sebagainya
  4. ada orangtua yang marah-marah karena dia atau anaknya ditegur gara-gara menyerobot antrian orang lain, lalu ngajak berkelahi si penegur.


oleh karena itu, mari kita sama-sama mengajari anak-anak kita, kerabat dan saudara untuk belejar etika sosial, khususnya disiplin ANTRI

Post a Comment

0 Comments